Pauh Parit Malintang SD N 11 Enam Lingkung

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Padang Pariaman Gelar Pelatihan Seni Budaya dan Pariwisata di Laga-Laga Tandikek

Parit Malintang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman Gelar Pelatihan Seni Budaya Dan Pariwisata, Dengan Tema “PELESTARIAN SENI BUDAYA LOKAL SEBAGAI OBJEK DAYA TARIK WISATA DAERAH”.

Padang Pariaman MT. Selama dua hari Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Menggelar Pelatihan Seni Budaya Dan Pariwisata, pelatihan diadakan di dua lokasi, hari pertama pelatihan di buka oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur SE. Yang berlangsung di Hotel Minang Jaya di Jalan Raya Lubuk Alung-Bukittinggi, pada Senin (6/03).

Mengawal kegiatan ketua pelaksana tentang petanggung jawaban pelaksanaan kegiatan tersebut, adalah agenda Dinas Pendidikan yang di bidangi oleh Bidang Seni Budaya dan Pariwisata yang di laksanakan selama dua hari, dan hari kedua kegiatan berlangsung di laga-laga adat di pucuang anam Nagari Tandikek Kecamatan Patamuan, dengan 60 orang, 10 orang dari perwakilan anggar yang ada di Padang Pariaman, hantaran ini di sampaikan oleh Kabid Seni Budaya Suhatman M.Pd sebagai wejangan pembuka agenda pagi itu.

Dalam Kesempatan tersebut hadir narasumber Dosen Sebni Budaya dari UNP Padang Indrayudha yang di dampingi oleh Drs. Rahmang, MM Kadis Pendidikan Kebudayaan Padang Pariaman dan segenap panitia peksana kegiatan tersebut.

Terlaksananya kegiatan ini merupakan kerja sama yang terlaksana dengan baik, Wabub Suhatri Bur mengapresiasi pelatihan Seni Budaya ini. Jarang-jarang ada kegiatan ini, untuk Padang Pariaman ini yang perdana sambil memberi A Plus ke pada panitia yang merangkum acara ini. Tidak banyak yang disampaikan, hanya berharap kegiatan ini di jadikan kegiatan rutinitas tahunan agar para anak muda tidak hanya mengenal “IT” saja perlu kita kembali kebudaya Minang Kabau yang kerap terlupakan, belajar seni dan berbudaya sangat erat hubungannya dengan karakter kita. Kalau kita sudah menerapkan budaya, tentu ada kaitannya dengan Pariwisata, tentu dua hal ini saling bersenerjiritas, Seni dan Budaya membawa kita kearah Pariwisata, sebagai icon Pertumbuhan Ekonomi masyarakat kedepan ungkapnya.

Materi Seni Budaya dan Pariwisata yang di hantarkan oleh Indrayuda Dosen UNP Padang, menambahkan ulasan mencermati Seni, seseorang yang berjiwa seni mencerminkan orang yang berbudaya, mempunyai keseriusan untuk mengujudkan kepariwisataan tentu kita cermati dari unsur seni budaya tadi. Banyak hal dapat kita ambil dari kegiatan ini, pendekatan sepintar apapun kita mengemas Pariwisata kalau ndak di landasi dengan seni dan budaya maka hasilnya akan jauh dari yang kita harapkan, banyak hal yang telah di jelaskan dalam pertemuan tersebut, semoga bermanfaat pintanya Minang Jaya Hotel.

Mengenal lebih lanjut, diri hari ke dua pelatihan Seni Budaya di lanjutkan menuju Laga-laga di Nagari Pucung Anam Nagari Tandikek, para peserta di hantarkan mengunakan Bus Pariwisata menuju lokasi, kehadiran para peserta di sambut di laga-laga oleh Wali Nagari juga berterimakasih telah memilih daerah Pucuang Anam ini sebagai tempat percontohan dan Sanggar Binuang Sati sebagai Narasumber tentang fungsi dan kegunaan laga-laga dalam seni budaya. Kadis Rahmang MM, berterimakasih atas fasilitas yang di sediakan, terlaksananya secara perdana acara ini di gelar di Dinas Pendidikan Bagian Seni dan Budaya, para tamu di sunguhkan dengan pertunjukan Ulu Ambek oleh sanggar Binuang Sakti.

Kasi Seni dan Budaya Ade Novalia yang sangat piawai dengan kegiatan ini, kegiatan tersebut sangat kami dukung agar pencapaian Seni Budaya tercapai semaksimal mungkin dan dapat dirasakan azas manfaatnya oleh kalangan pelajar melalui perwakilan masing-masing sekolah tingkat SLTP yang di undangan dan para sanggar yang ada di Padang Pariaman. Ade Suyandra dari sanggar Binuang Sati berpapar tentang kegunaan laga-laga.

Laga-laga khusus tempat laki menampilkan kesenian, seperti Ba Ulu-Am-Bek, badamping dan lain-lainnya, perempuan tidak boleh naik ke laga-laga hanya bisa berada di sekeliling laga-laga, ini sudah ketentuan dari dulu kala, laga-laga di daerah Pucuang Anam punya keistimewaan, lain dari daerah yang ada di daerah tersebut, tabia gadang (yang terbentang di langit-langit loteng) laga-laga, tabia tersebut berlingkar kain berwarna putih sekelilingnya, yang menandakan kesucian, kemudian ada warna hitam, merah, dan kuning, masing-masing punya makna tersendiri katanya. Dan masih banyak keistimewaan dari laga-laga tersebut yang telah dijelaskan makna satu persatu oleh Ade Suyandra menjelang waktu Isoma, agenda tanya jawab mulai di buka beberapa sesi pertanyaan, kata berjawab gayung bersambut antara peserta dengan narasumber membuat suasana semakin alot, mengakhiri kegiatan pada hari kedua di tandai dengan makan bersama di laga-laga dengan semua peserta yang hadir di lokasi waktu itu.

(Kutip dari : Media Metro Talenta)

Dilihat: 342